Mendes Ajak POUK Berkontribusi untuk Desa

By Admin

nusakini.com-- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Sandjojo mengajak Persekutuan Oikumene Umat Kristen (POUK) untuk turut berkontribusi membangun desa. Hal tersebut diungkapkan saat menghadiri Perayaan Natal dan Syukur Tahun Baru 2017 di Jakarta, Senin (16/1). 

"Kita sebagai manusia yang beragama, kadang kita lupa dengan ritual-ritual dasar kita. Merayakan hari kebesaran agama terkadang kita hanya memikirkan pestanya, tapi tidak memikirkan bagaimana kita bisa lebih berguna," ujarnya. 

Menteri Eko menyayangkan Indonesia sebagai negara yang religius, justru masih menyandang status sebagai bangsa yang kesejahteraannya belum mereta. Menurutnya, seluruh masyarakat Indonesia memiliki kewajiban untuk membantu masyarakat miskin, yang jumlahnya hampir 50 juta jiwa. 

"Jangan kita ke Gereja, ke Masjid, ke Pura, tapi korupsi juga. Malu kita, jangan sampai uangnya orang miskin juga kita ambil. Mudah-mudahan perayaan agama ini (perayaan natal dan syukur tahun baru 2017) bisa mengingatkan kita kembali bahwa kita adalah manusia yang beragama, agar kita berguna," ujarnya. 

Ia melanjutkan, Indonesia hakikatnya memiliki ragam kelebihan yang dapat menunjang perkembangan ekonomi negara. Yakni, Indonesia adalah negara dengan lahan tropis terbesar ke dua di dunia, memiliki garis pantai terpanjang ke dua di dunia, jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia, dan memiliki angkatan kerja ke empat terbesar di dunia. Tanpa disadari sepanjang 71 tahun merdeka, Indonesia telah menjadi negara nomor 16 kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Meski demikian, namun jumlah masyarakat miskin dan daerah tertinggal masih cukup tinggi. 

 "Kita tidak menampik, bahwa hampir separuh dari rakyat kita masih miskin bahkan sangat miskin. Separuh dari desa-desa kita masih tertinggal bahkan sangat tertinggal," ujarnya. 

Menurutnya, Indonesia beruntung memiliki presiden (Joko Widodo) yang memiliki komitmen tinggi untuk membantu orang miskin dan mengentaskan desa tertinggal. Hal tersebut diwujudkan dalam Nawacita ke tiga yakni membangun Indonesia dari pinggiran. 

"Desa itu pemberdayaannya tidak hanya oleh kementerian desa, tapi juga dibantu oleh 19 kementerian dan lembaga lain yang lokusnya ke desa," ungkapnya.(p/ab)